Makan apa nak di sana ?

Pertanyaan ini sangat sering dilayangkan padaku satu setengah tahun yang lalu sebelum berangkat ke Belanda. Ada yang bilang sampai di Belanda aku cuma bisa makan kentang, roti, keju dan coklat. Tapi ternyata oh ternyata, makanan Indonesia di Belanda khususnya di Groningen sangat mudah didapatkan. Bila tak ingin memasak cukup datang ke Warung Djawa atau Pakarena tapi tentunya harus merogoh kocek dalam-dalam, karena makanan Indonesia di Belanda termasuk makanan eksklusif alias mewah nan mahal. Bila ingin lebih murah maka belilah bahan-bahannya di Toko-toko yang menjual bahan makanan Asia seperti Melati, Oriental dan Weuro lalu masaklah sendiri, dijamin lebih murah! Selain toko-toko di atas, supermarket besar seperti Jumbo juga sudah mulai menjual beberapa produk bahan makanan Asia dan harganya lebih murah dibanding toko-toko di atas.

Indomie dan bahan makanan Asia lainnya yang dijual di Jumbo Supermarket

Kembali ke pertanyaan di atas, maka ini jawabannya. Di sini aku makan Coto Makassar, Konro, Pallu Ce'la, Sayur Bayam, Barobbo, Pisang epe', Pisang ambon, Pisang janda (sanggara' peppe'),Pallu butung, Mie titi, Sup ubi, Jalangkote' dan Kapurung. Semuanya aku masak sendiri, karena lagi kangen dengan makanan rumahan dan tentunya karena ada request dari teman-temanku yang ingin mencicipi makanan khas Sulawesi. Disini aku malah belajar membuat masakan yang rada ribet dengan memakai bumbu yang kompleks seperti coto makassar dan konro.

Pisang ijo buatanku :)

Selain makanan khas Sulawesi aku juga mencicipi makanan dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Rendang, Mie Toprak, Nasi Liwet Solo, Siomay, Batagor, Pindang Patin, Soup Ikan, Ayam kluyuk, Ayam Taliwang, Semur daging, Soup Kimlo, Mie ayam, Soup Merah, Sosis Solo, Bebek Goreng, Pempek, Pempek Adaan, Sup Kepala Ikan, Ayam Pop, Soto Kuali Solo, Lenggang Panggang, Sate Lilit Bali, Sayur Asem dan masih banyak lagi yang lainnya. Kebanyakan makanan ini bahkan belum pernah kucicipi sewaktu di Indonesia.

Mie Toprak buatan Ibu Kost (Mb Sri)

Bisa dikatakan tiada hari tanpa makanan Indonesia. Terlebih lagi ada warga Indonesia di Groningen yang membuka katering makanan Indonesia dengan harga murah, maka semakin gampanglah aku menikmati berbagai makanan Indonesia. Bisa dikatakan makan siang dengan roti cuma kalo lagi dikampus aja, selain itu  selalu makan pakai nasi dan teman2nya dong, hehe!

Nasi uduk, ayam goreng, tempe goreng, lalapan Boerenkool, sambel terasi dan tempe goreng, menu saat ngumpul2.

Makanan khas Belanda sendiri belum banyak yang kucicipi. Mereka bilang Broodje Kaas (Roti keju) itu khas Belanda, hmmm....rasanya sih biasa saja, roti dikasih keju cheddar, udah. Makanan di Belanda memang sangat simple dan praktis. Pada dasarnya karena mereka lebih senang yang praktis dan tidak suka berlama-lama di dapur Teman kuliahku yang orang Belanda bilang dia tidak akan memasak makanan yang waktu masaknya lebih dari 30 menit. Jadi mikir, makanan Indonesia mana yang bs dimasak kurang dari 30 menit?? Indomie kali' ya? hehe!

Broodje Kaas

Aku paling suka dengan Appletaart dan Appleflap,cemilan yang berbahan dasar apel ini emang enak banget.  Ada juga yang namanya Olieboilen yang bentuknya seperti roti goreng juga enak. Biasanya di Indonesia roti goreng ini ada isiannya, klo Olieboilen gak pake isian tapi dimakannya dengan gula halus, dan hanya ada di musim gugur (Autumn). Makanan khas lainnya; seperti waffelstroop buatku terlalu manis, stampot yang terbuat dari kentang dan sayuran belum pernah kucicip.

Homemade Appletaart :)

Meski hampir dua tahun disini Aku tetap cinta masakan Indonesia. Jadi bapak, ibu, om, tante, kakek, nenek dan semuanya jangan khawatir yah, disini aku tidak pernah kelaparan, yang ada malahan BB makin naik, hikss....

**tahukah anda nama keju misal keju cheddar itu adalah nama daerah penghasil keju? Cheddar adalah nama daerah di UK yang juga merupakan penghasil keju, sama seperti keju Gouda ataupun keju edam, Gouda dan Edam adalah nama kota penghasil keju terkenal di Belanda**