My Blog

All pictures were captured by my sony camera given by my hubby, kamera pocket yang handy dengan hasil yang memuaskan :)

Selasa, 16 Februari 2016

Ekoenzim part 1

Pernah dengar tentang ekoenzim? Saya sendiri baru tau tentang ekoenzim saat browsing mengenai pengelolaan sampah agar menjadi lebih bermanfaat. Nah, ekoenzim adalah hasil fermentasi sampah dapur berupa sisa-sisa sayuran dan kulit buah. Ekoenzim ini memiliki banyak manfaat, salah satunya bisa menjadi cairan pembersih untuk membersihkan lantai, ajaib kan? Hasil olahan sampah bisa jadi pembersih? Pasti pada penasaran kan bagaimana cara membuat ekoenzim ini? Yuk baca lebih lanjut ....

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat ekoenzim ini sangat murah dan mudah untuk didapatkan. Bahan-bahannya adalah .... jeng jeng jeng : gula merah, sampah dapur organik seperti yang saya sebutkan tadi dan air (air sumur lebih baik dibandingkan air ledeng) dengan perbandingan 1:3:10. Bila bahan-bahan ini telah tersedia, maka langkah selanjutnya adalah mencacah sampah dapur tersebut sehingga ukurannya menjadi lebih kecil, lalu melarutkan gula merah dengan kira-kira setengah jumlah air. Setelah larut masukkan ke dalam wadah fermentasi. Setelah itu masukkan sampah yang telah dicacah lalu tambahkan sisa volume air. Untuk wadah fermentasi bisa menggunakan botol plastik yang sudah tidak terpakai lagi, seperti botol air mineral atau wadah plastik lainnya. Sebaiknya volume akhir dari air tidak sampai memenuhi botol, agar tersedia ruang untuk gas yang terbentuk selama fermentasi.

Lama fermentasi adalah 3 bulan, dan selama kira-kira 10 hari pertama setelah pembuatan tutup wadah sebaiknya dibuka tiap pagi dan sore hari selama kira-kira 5-10 detik. Ini dilakukan untuk melepaskan gas yang terbentuk selama fermentasi. Apa yang terjadi kalo tutup wadah tidak dibuka? Botolnya bisa pecah dan isinya keluar bercecaran kemana-mana. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya tekanan di dalam botol karena pembentukan gas.
Kalau sudah tidak terbentuk gas lagi, tutup botol tidak perlu dibuka lagi  dan lanjutkan fermentasi hingga 3 bulan. Setelah 3 bulan, maka ekoenzim siap untuk digunakan.
Selamat mencoba ....
Makassar, 16 Februari 2016
Saat langit sedang menangis dan bayi-bayiku terlelap dalam mimpi indahnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar