Alhamdulillahi rabbil alamin,
satu lagi mimpiku menjadi nyata. A brand
new mom. Gelar ini akhirnya kuraih setelah meraih gelar MSc. Yup, setelah
menyelesaikan studi di Belanda, misi berikutnya adalah melahirkan generasi baru
(halahhh). Menunda untuk memiliki anak selama dua tahun sebenarnya bukan hal
yang mudah (buat saya). Untunglah my
hubby selalu ngotot agar saya menyelesaikan belajar lebih dahulu baru
merencanakan untuk mempunyai anak. Hmmm, my
hubby memang selalu bisa melihat ke depan lebih baik, ketimbang saya yang
biasanya hanya menuruti nafsu aja, hihihi.
Maka sekembalinya saya ke
Indonesia, segeralah kami merencanakan segala sesuatunya untuk si buah hati.
Untuk saya sendiri, sebulan sebelum kembali ke Indonesia saya sudah rajin
mengkonsumsi vitamin asam folat 400 µg. Vitamin ini penting di awal-awal
kehamilan, sehingga sangat direkomendasikan untuk wanita usia subur yang
berencana hamil. Nah, my hubby sudah menyiapkan liburan ke Bali sebagai surprise atas selesainya studi saya tepat
waktu (nah liburan ini adalah bagian dalam menyiapkan hadirnya si buah hati
juga loh, konon kondisi santai dan bahagia bisa memperlancar proses pembuahan
:D). Alhamdulillah sepulang liburan dari Bali, saya sudah tidak haid lagi, 3
hari telat haid, test pack-nya sudah positif.
Langkah awal adalah menyiapkan
dana. Untuk urusan dana, semuanya sudah disiapkan my hubby, jadi amannnnn….
Langkah selanjutnya adalah
memilih dokter spesialis kandungan untuk check up rutin. Kriteria kami adalah,
DSOG-nya harus perempuan dan pro melahirkan secara normal. Bagi kami proses
melahirkan adalah proses yang normal. Melihat semakin maraknya proses kelahiran
secara Caesar tanpa indikasi medis tertentu, maka kami tidak boleh salah
memilih dokter. Setelah survey (my hubby yg survey sih), pilihan kami jatuh
pada dr.Mai****. Menurut hasil survey, dokter ini akan memilih Caesar sebagai
jalan akhir dalam membantu proses melahirkan. Setelah check up pertama kali
udah langsung cocok ama dokternya.
Berikutnya adalah memilih Rumah
Bersalin. Kriteria kami adalah, Private
room, rooming in with baby dan
yang paling penting adalah adanya proses IMD (Inisiasi Menyusui Dini), serta
seluruh tenaga kesehatannya pro ASI. Kami berkomitmen untuk memberikan ASI Eksklusif
sebagai makanan pertama terbaik bagi our
baby. Kami tidak mau dong kecolongan, pas si baby sudah lahir ada tenaga kesehatan yang nyaranin untuk ngasih
sufor atau lebih parah lagi langsung ngasih sufor. Setelah survey, pilihan kami jatuh pada Rumah
Bersalin Res**. Rumah Bersalin ini memenuhi semua criteria kami dan disana
pulalah DSOG pilihan kami berpraktik. Klop lah. Yang membuat saya salut,
apoteknya gak jualan sufor loh. Ini menunjukkan konsistensi RB ini dalam pro
ASI Eksklusif.
 |
Thoriq, 5 days old |
Alhamdulillah, tanggal 16 Juni 2013 kemaren,
lahirlah Ahmad Thoriq Abdullah, melalui persalinan normal (meskipun setelah
diinduksi). Maka pada hari itu, resmi pulalah saya mendapat gelar Mama Thoriq
:D.